Beberapa bulan yang lalu saya sempat membaca sebuah postingan di Kompas Forum tentang Presiden Republik Indonesia saat ini siapa lagi kalau bukan pak Susilo Bambang Yudhoyono a.k.a SBY. Apa yang aku baca cukup menarik dan mengejutkan, gak tau benar apa enggak tapi kalau pun memang benar gak masalah juga buat saya toh itu juga kehidupan pribadinya dia cuma saya sebagai warga negara cuma menyayangkan aja soalnya dia itu kan bisa dibilang public figure yang dikenal masyarakat luas. Apapun kisahnya baik dimasa sekarang maupun dimasa lalu selalu jadi perhatian publik. Ini aku copasin kisah misteri cinta dan pernikahan SBY dari Kompas Forum ( http://forum.kompas.com/nasional/47839-cikeasleaks-pernikahan-pertama-sby-sebelum-masuk-akabri.html) Boleh percaya boleh tidak.
SELAMAT MEMBACA!!!
Cikeasleaks: Pernikahan
Pertama SBY Sebelum Masuk
Akabri
sharing issue dari forum sebelah
yang sebenarnya pernah beredar
baik oleh Zainal Maarif , Jendral R .
Hartono, maupun tertuang dalam
bukunya Letjen Sintong Panjaitan
DUA PUTRI YANG DITUKAR
KEKUASAAN
"KISAH 2 PUTRI PRESIDEN SBY".
Kisah ini bermula pada tahun
1968 , saat seorang anak tentara
bernama Susilo Bambang
Yudhoyono, yang akrab dipanggil
Sus oleh teman dan keluarganya ,
lulusan SMA Negri Pacitan Jawa
Timur.
Sus yang sekarang lebih akrab
dipanggil SBY kemudian
melanjutkan kuliah disalah satu
universitas negri di kota
Surabaya.
Di Surabaya inilah SBY menimba
ilmu, dan sebagaimana remaja
pada umumnya, banyak
berkenalan dengan berbagai
wanita. Diantaranya para wanita
terdapat seorang wanita berdarah
campuran Jawa- Philipina yang
bernama Ida , mereka memadu
kasih dan berikrar untuk setia
sehidup- semati.
Dan pada tahun itu pula mereka
melangsungkan pernikahan
disebuah kantor catatan sipil
diJakarta.
Dampak pernikahan tersebut ,
kuliah Sus pun terganggu dan
berantakan, apalagi saat itu Sus
belum memperoleh penghasilan
tetap. Seiring perjalanan mahligai
rumah- tangganya , Sus dan Ida
dikaruniai 2 orang puteri dari
perkawinan tersebut, yang
bernama Adinda dan Devi.
Beban hidup pun semakin terasa
beratnya. Kemudian mereka
pindah ke Malang, Sus
melanjutkan pendidikannya,
dengan kuliah di- Pendidikan Guru
SLP (PGSLP ).
~ Masuk Akabri meninggalkan
anak dan istri.
Pada tahun 1970 Sus ( SBY)
mencoba peruntungan nasibnya
dengan berniat memperbaiki masa
depannya dengan mengikuti
seleksi menjadi kadet Akabri ,
sekaligus melanjutkan cita -cita
masa kecilnya serta memenuhi
harapan ayahanda nya. Namun
apa daya , salah satu persyaratan
adalah calon Kadet / Taruna
Akabri tidak diperbolehkan
beristri ( status lajang ). Sus pun
meminta pengertian istrinya , Ida
agar ihklas untuk
'Menyembunyikan status
perkawinan mereka' demi
kelancarannya mengenyam
pendidikan agar di Akabri.
Alhasil, SBY akhirnya diterima
masuk dan terdaftar di Akabri.
Bak gayung bersambut SBY
rupanya menjadi perhatian
sebagaian besar pada pendidik .
Selain tampan , SBY ternyata
adalah Taruna yang cerdas dan
pandai mengambil hati .
Tak disangka Gubernur Akabri
saat itu ( alm.Letjend TNI-AD.
Sarwo Edi Wibowo) pun terpukau
dengan kecerdasan dan
ketampanannya. Hingga tak
jarang SBY dan kawan- kawan
Tarunanya kerapkali bertandang
dan melapor segala sesuatu hal
kerumah sang jenderal.
Tak terasa, SBY pun rupanya telah
melupakan istri dan dua anaknya
ketika salah satu putri sang
jenderal menarik perhatiannya.
Apalagi SBY segera mendapat
'lampu hijau ' dan direstui untuk
berpacaran dengan putri sang
jenderal yang bernama Christiani
yang kini akrab disapa Ani .
~ SBY menikah dengan ANI.
Selesai pendidikan AKABRI pada
tahun 1973
SBY tercatat sebagai lulusan
terbaik dengan pangkat Letnan
Dua.
Dan setahun kemudian, tepatnya
tahun 1974 SBY bertunangan
dengan Ani yang dianggap sebagai
"jalan Tuhan " yang harus dia
tempuh kalau karir militernya
mau lancar dan bersinar .
Tahun 1976 SBY pun akhirnya
secara resmi menikahi Ani dengan
'Status Bujangan'.
Entah setan apa yang waktu itu
menguasainya, sehingga istri dan
kedua anaknya seolah dianggap
tidak pernah ada.
Bahkan hingga ke 2 puteri nya
membutuhkan tunjangan hidup
mereka sehari -hari pun tidak
pernah dimasukkan dalam daftar
tanggungan keluarga anggota TNI-
AD.
Selang beberapa tahun kemudian
pada saat SBY dan Ani sudah
dikarunia seorang anak laki- laki
bernama Agus Hari Murti, saat
itulah keberanian SBY muncul
untuk berterus terang tentang
kebohongan nya selama ini pada
Ani, dengan mengatakan bahwa
sebelumnya dia sudah pernah
menikah dan sudah punya 2
orang puteri .
Bak disambar petir di siang
bolong Ani kaget, terkejut , marah , panik dan frustasi.
Bahkan mahligai rumah tangga
nya pun, gonjang ganjing
terancam bubar .
Namun turut campurnya peran
fihak keluarga mereka yang
segera turun tangan demi
menyelamatkan karir dan rumah
tangga, serta nama besar
keluarga, SBY diharuskan segera
menceraikan istri pertama .
SBY pun segera menceraikan Ida
dan berjanji untuk bertanggung
jawab soal kehidupan kedua
puteri nya. Namun untuk
mendapat santunan hidup sebagai
jaminan masa depan itu Ida harus
bersedia menerima kesepakatan
bahwa mereka tidak akan
menuntut status sebagai mantan
istri dan anak- anak kandung SBY
sampai kapanpun .
Ida pun kemudian menikah lagi
dengan WNA Jerman dan
bermukim di Jerman.
Sementara Dinda dan Devi tetap
di Indonesia bersama keluarga
ibunya yang tinggal diJakarta.
Dan waktu pun berjalan terus ,
sebagai tentara cerdas sekaligus
menantu seorang jenderal saat
itu, karir SBY pun semakin
bersinar. Problema rumah tangga
terlewati sudah, kebahagiaan
rumah tangganya dengan Ani
bahkan semakin bertambah
dengan hadirnya anak laki-laki ke
2 yang diberi nama Edhi Baskoro.
~ Kekecewaan ADINDA dan DEVI
Tahun 1990 sewaktu SBY
menjabat Kepala Staff Teritorial
TNI-AD , Adinda memohon kepada
SBY agar sebagai ayah bersedia
menjadi wali nikahnya. Karena
saat itu Adinda sendiri akan
dipersunting seorang pria
pujaannya yang bernama Danang ,
putera dari Ir. H . Lukman Hakim
(mantan Kepala Divisi Produksi
Pertamina) .
SBY pun tak keberatan , bahkan
pernikahan dilangsungkan
dirumah dinas SBY diCilangkap
secara sederhana .
Namun kebahagiaan Adinda
mendadak sirna ketika SBY
ternyata tetap tidak mau
mengakuinya sebagai anak .
Karena pada para tamu SBY
mengaku bahwa Adinda adalah
keponakannya. Adinda sangat
terluka saat itu. Devi sang adik
juga yang mendengar perkataan
SBY pun sangat sedih.
Meski terikat janji sang bunda
(Ida ) bahwa mereka tidak akan
menuntut status.
Namun tentulah Adinda dan Devi
ingin mendapatkan kasih sayang
seorang ayahanda .
Mengapa sang ayah ( SBY) begitu
tega memutar -balikkan fakta ,
dengan mengatakan mereka hanya
keponakan ?
Adinda dan Devi pun akhirnya
sadar, mereka bukan siapa -siapa ,
mereka sedih tak berdaya, namun
hati nurani selalu bertanya,
bukankah mereka juga anak yang
sah ? Bukankah mereka juga
berhak mendapatkan pengakuan
sebagaimana layaknya seorang
anak ?
Ironisnya, inisial mereka berdua,
Adinda dan Devi , juga tak tertulis
dalam riwayat hidup sang ayah
(SBY), saat tampil mencalonkan
diri sebagai Capres 2004 .
Dan saat arsip dinas dan
kenegaraan juga tak pernah
mencantumkan nama mereka,
Adinda dan Devi harus bisa
menerima kenyataan tersebut .
Namun pada saat hak azasi
mereka terus dikucilkan secara
tak wajar dari sebagaimana
layaknya kepribadian seseorang
yang kini jadi figur kepemimpinan
sebuah bangsa .
Jelas saja, melahirkan protes yang
selama ini terkubur dalam -dalam
oleh 2 puteri yang kerap
teraniaya .
Apalagi semua harta ayah mereka
dikuasai atas nama ibu tirinya ,
ibu Ani , yang membuat mereka
tidak bisa menerima lagi semua
kenyataan ini.
~ ADINDA menggugat ayahnya
Janji untuk menjamin masa depan
sebagai komitmen keluarga pasca
perceraian ibunya . ternyata juga
jarang mereka dapatkan.
Akibatnya Adinda memberanikan
diri menggugat ayahnya secara
perdata dengan menyewa
pengacara dalam pembagian harta
gono gini.
Di pengadilan Adinda
memenangkan perkara dan
memperoleh dua rumah di
Pondok-Indah dan menteng
Jakarta pusat, kedua rumah
tersebut tidak mereka tempati
dan dkontrakkan saja hingga saat
ini.
Saat ini Adinda hidup sebagai
orang biasa yang jauh dari
publitas media, tinggal bersama
suami dan anak -anakya dikawasan
Jagakarsa, Jakarta Selatan. Adinda
adalah alumni Universitas Trisakti
dan bekerja sebagai konsultan
pada sebuah perusahaan
pertambangan. Suaminya Danang
Bin H .Ir Lukman Hakim, pegawai
di Kementerian Pertahanan
sebagai Kepala Litbang . Mereka
hidup rukun dan banyak
dibimbing oleh pamannya Dr.
Sofyan Sauri ( adik dari Lukman
Hakim) . Sedangkan adiknya Devi
tinggal di Amerika - Serikat namun
tidak banyak diketahui
aktifitasnya dan kehidupannya
saat ini.
~ Janji Ibu ANI kepada ADINDA
Dan pada saat SBY membutuhkan
dukungan pencitraan menjelang
Pilpres 2004 dan 2009 ibu Ani
sering kali menghubungi via
telepon pada Adinda dan ibunya
di Jerman, agar tidak usah
mengungkap dan meributkan
status mereka di dalam keluarga
SBY. Karena Ani sangat kawatir
jika masalah itu bisa
mempengaruhi popularitas dan
citra SBY, lebih -lebih saat
menghadapi Pilpres .
Ibu Ani menjanjikan bahwa status
mereka akan diselesaikan dan
diungkap setelah SBY tidak lagi
menjabat sebagai Presiden
Republik -Indonesia . Mereka
secara resmi akan dicantumkan
dalam daftar keluarga SBY.
Maka untuk saat ini mereka
disarankan untuk tetap bersabar
sebelum dicantumkan sebagai
anak kandung dalam daftar
keluarga secara resmi.
~ TUTUP KASUS ITU, BERAPA
PUN BIAYANYA.
SBY sangat sensitif dalam
menanggapi setiap berita ataupun
pernyataan dari beberapa sumber
yang mengungkit masalah ini.
Terhadap siapapun yang
mempersoalkan hal tersebut . SBY
langsung menugaskan TIM dan
para intelnya untuk
membungkam.
Masyarakat mungkin sudah lupa
dengan pernyataan anggota DPR-
RI Zainal Maarif yang sudah
melaporkan kasus pernikahan SBY
tersebut. Setelah didekati Zainal
Maarif belakangan mencabut
laporan dan meminta maaf . Dan
aneh dia bahkan diangkat menjadi
Kader Partai Demokrat dan
mendapat fasilitas signifikan .
Demikian juga Jenderal TNI (purn )
R. Hartono yang pernah
mengungkap masalah pernikahan
tersebut, ditaklukkannya dengan
pendekatan- pendekatan material
finansial dan ancaman
pengungkapan rahasianya. TIM
SBY juga sudah tak terhitung
berapa kali melakukan operasi
media dengan membungkam
media massa dengan dana yang
sangat besar.
Dibalik potret keluarga ideal
Kepala Negara ternyata tersimpan
kisah 'Penghianatan Cinta, Kasih
dan Sayang '. Kebohongan yang
dilakukan bukan hanya dilakukan
terhadap keluarga, tetapi
terhadap seluruh Rakyat , Korps
TNI-AD, Bangsa dan Negara.
Namun pengungkapan
kebohongan dan penghianatan ini
selalu harus berhadapan dengan
kekuasaan, sebagian besar
berhasil disumpal dengan uang
dan kuasa, selebihnya tiarap
karena juga akan diungkap balik
rahasia dan kejahatannya.
Setelah " Drama Century" dan
"Sinetron Nazaruddin " , akankah
sepenggal kisah keluarga , yang
pantas diindikasikan sebagai
'PETUALANG PENJAHAT KELAMIN'
akan kah menjadi pelajaran bagi
rakyat Indonesia ? ataukah hanya
akan menjadi hiburan ala sinetron
di tengah kesulitan hidup rakyat
jelata ?
Salam Kejujuran Anak negeri ,
SELANGKAH MAJU PANTANG TUK
RAGU !
Oleh : " Rakyat Bersatu "
Siapa orang tua kandung SBY yang
sesungguhnya Raden Soekotjo
atau ' Supriadi ' kah. .?
Bila terungkap Kebohongan SBY
pra terdaftar sebagai Taruna
AKABRI, maka ibu Ani adalah istri
kedua SBY.
posted from Bloggeroid
namanya juga cowok .gmna pun caranya psti hnya berbual .media juga ingin nipu publik biar tmbah bnci sama SBY
ReplyDelete