Artikel ini merupakan rangkuman Dhammadesana DhammaCakraTra Los Angeles pada tanggal 10 April 2010 oleh Bhante Dhammasayo.
Kenapa sebagai umat Buddha dianjurkan sekali untuk sering mendengarkan Dhammadesana? Seperti kita ketahui, kalau hidup tanpa belajar itu seperti hidup tanpa pengetahuan (knowledge). Kalau kita mau belajar dan cari tahu mengenai apa yg Sang Buddha ajarkan, kita akan bisa mendapatkan sedikit pengetahuan. Dengan pengetahuan ini kita jadi tahu apa yg harus kita lakukan dalam hidup ini.
Dengan suatu keyakinan, itupun kita harus pilih dan belajar dulu sebelum mengenal atau memilih. Dengan mempelajarinya kita jadi tahu "oh..dengan keyakinan ini, kita harus berbuat ini dan itu toh".
Tanpa keyakinan (faith) kita jadi tidak tahu apa-apa, hanya ikut-ikutan saja. Istilah orang Indonesia "agama KTP". Ngaku agama Buddha tapi tidak tahu apa-apa mengenai ajaran Sang Buddha, maka ikut-ikutan aja / agama KTP.
Kita sebagai umat agama Buddha harus belajar, pilih dan tahu apa itu Buddhism dan ajaranNya. Kita harus bisa pikir dan belajar biar tahu apa yg kita yakini itu dan apa pelajaran yg diajari oleh keyakinan itu.
Mengapa keyakinan itu penting? Dengan keyakinan, kita jadi yakin, tidak ragu-ragu dan bimbang lagi. Dengan itu, kita jadi tahu apa yg kita ambil, tidak ikut buta-buta. Buddha tidak mau umatnya ikut buta-buta saja. Tapi Sang Buddha mau umat-nya tahu, sadar dan mendapatkan pengetahuan dari ajaran Sang Buddha untuk mempunyai keyakinan terhadap agama Buddha itu sendiri.
Dengan mempunyai keyakinan, perasaan dan pengalaman hidupnya itu akan jadi baik. Dulu di jaman Sang Buddha Gautama, ada suku Kalama. Suku Kalama ini sangat terkenal sekali, setiap pemuka agama suka datang ke situ, dan suku Kalama selalu menyambut semua pemuka agama ini dengan penuh suka cita. Semua pemuka agama ini setiap datang selalu bilang agamanya lah yg paling baik, suku Kalama jadi mikir kok mereka selalu mengagung-agungkan agama mereka sendiri mulu tapi tidak menjelaskan apa yg diajarkan oleh agamanya itu sendiri, jadi mereka tidak mengerti dan tidak jelas akan ajaran agama2 tersebut.
Suatu hari, kumpulan Sang Buddha pun datang ke kota tersebut. Suku Kalama menanyakan kepada Sang Buddha apa ajarannya itu karena semua agama selalu datang dan membanggakan agamanya mereka masing-masing. Buddha menjawab "wahai suku Kalama, saya tidak ajarkan ajaran dan banggakan agama ku. Tapi pikirlah, apakah agama itu buat kamu bahagia dan tentram? Kalau iya, maka lakukan saja lah. Tapi kalau tidak, yah pikir lagi lah". Suku Kalama pun sadar, agama lain hanya promosi agama mereka saja tapi tidak memberi berkah. Tapi agama Buddha beri kamu perenungan dulu baru sadar dan yakin akan agama Buddha (Buddhism).
Kemudian suku Kalama minta Sang Buddha untuk mengangkat mereka jadi upasaka dan upasika, tetapi Sang Buddha menanyakan mereka "Apakah kamu yakin? Benar-benar sadar, tidak menyesal, dan sadar akan agama Buddha? Apakah sudah direnungkan baik-baik?". Secara serentak mereka semua menjawab "iya". Sang Buddha kemudian membabarkan mereka Tisarana dan Pancasila. Kemudia mereka semua pun percaya dan mencapai tingkat kesucian, yg walaupun masih tingkat rendah.
Maka berbahagialah kalian umat Buddha, karena kita menganut Buddhism tanpa keraguan, tidak ikut buta-buta, kita sudah renungkan baik-baik dan yakin dengan buddha. Kita pun sebagai agama Buddha harus selalu praktek Dhamma, sila, selalu menjadi umat yg baik dan penuh keyakinan dan selalu belajar Dhamma dan pengetahuan mengenai agama Buddha.
Dirangkum oleh Cherry.
No comments:
Post a Comment