Sunday, March 9, 2014

For My Future Kids

Selamat malam sobat blogger...
Cerita sedikit nih tadi aku baru saja selesai baca blog seseorang yang menceritakan anak lelakinya kelas 3 SD yang diejek oleh temannya seperti 'kafir lu' kemudian anak ini bertanya kepada ayahnya karena kebetulan anak ini beragama budha dan temannya beragama Islam. Ayahnya bingung ingin menjelaskan apa makna kafir bagi orang Islam. Menurut mereka kafir itu adalah orang yang menyembah selain Tuhan mereka Allah SWT. Atau orang yang bukan beragama Islam itu disebut kafir meskipun mereka bertuhan. Terdengar egois sekali bukan? Tapi ya seperti itulah kenyataanya. Benar kata bapak itu kehidupan beragama di Indonesia semakin keras saja. Sudahlah tidak perlu terlalu dibahas soal itu inti dari postingan saya bukan itu sebenarnya hehe. Yang menarik dari blog bapak itu adalah dia mengutip salah satu puisi dari Kahlil Gibran tentang anak - anak kita yang ketika mereka beranjak dewasa mereka akan memilih jalan mereka untuk memilih keyakinan mereka sendiri. Pertama kali baca aku langsung suka sama puisi ini dan menjadi bahan renungan aku juga ketika aku punya anak nanti dan aku tidak akan memaksa anakku untuk mengikuti keyakinan orang tuanya ketika dewasa. Akan aku biarkan mereka untuk memilih apa yang menurut mereka benar dan tentu saja nyaman dihati mereka. Berikut isi puisi dari Kahlil Gibran tersebut :

On Children
And a woman who held a babe against her bosom said, "Speak to us of Children."
And he said:
Your children are not your children.
They are the sons and daughters of Life's longing for itself.
They come through you but not from you,
And though they are with you, yet they belong not to you.
You may give them your love but not your thoughts.
For they have their own thoughts.
You may house their bodies but not their souls,
For their souls dwell in the house of tomorrow, which you cannot visit, not even in your dreams.
You may strive to be like them, but seek not to make them like you.
For life goes not backward nor tarries with yesterday.
You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.
The archer sees the mark upon the path of the infinite, and He bends you with His might that His arrows may go swift and far.
Let your bending in the archer's hand be for gladness;
For even as He loves the arrow that flies, so He loves also the bow that is stable.

Terjemahannya kira-kira sebagai berikut :)

Tentang anak-anak
Dan seorang perempuan yang sedang mendekap bayi di dadanya berkata, bicaralah kepada kami mengenai anak-anak.
Dan dia berkata:
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu.
Mereka adalah putra putri dari kehidupan yang merindukan dirinya sendiri
Mereka datang melaluimu tetapi bukan darimu,
Dan walaupun mereka tinggal bersamamu, mereka bukanlah milikmu.
Kau dapat memberikan kasih-sayangmu tetapi tidak pikiranmu.
Karena mereka mempunyai pemikiran sendiri.
Kau dapat memberikan tempat untuk raga tetapi tidak untuk jiwa mereka,
Karena jiwa mereka menghuni rumah masa depan, yang tak dapat kau kunjungi, bahkan tak juga dalam mimpi-mimpimu.
Kau dapat berupaya keras untuk menjadi seperti mereka, tetapi jangan mencoba membuat mereka sepertimu.
Karena kehidupan tidak berjalan ke belakang juga tak tinggal di masa lalu.
Kau adalah busur dari mana anak-anakmu melesat ke depan sebagai anak panah hidup.
Sang pemanah melihat sasaran di atas jalur di tengah keabadian, dan DIA meliukkanmu dengan kekuatanNYA sehingga anak panahNYA dapat melesat dengan cepat dan jauh.
Biarkanlah liukkanmu di tangan sang pemanah menjadi keceriaan;
Bahkan DIA pun mengasihi anak panah yang terbang, demikian juga DIA mengasihi busur yang mantap.

Demikian puisi Khalil Gibran, yang namanya di Amerika salah ditulis menjadi Kahlil Gibran.

Inti dari postingan saya malam ini adalah jangan memaksakan anak - anakmu untuk mengikuti keyakinan yang sama denganmu. Waktu mereka kecil mungkin mereka akan patuh mendengarkan dan mengikuti apa yang kamu ajarkan dan tanamkan pada pikiran mereka namun ketika mereka dewasa mereka suatu saat pasti akan berpikir dan bertanya siapa Tuhan itu? Siapa Dia? Mereka juga punya akal dan pikiran. Biarkan anak - anakmu mencari jawabannya sendiri sampai mereka menemukan Tuhan mereka. Saya mengutip dari puisi diatas "kau dapat memberikan kasih sayangmu tapi tidak pemikiranmu",  "walaupun mereka tinggal bersamamu mereka bukanlah milikmu". Dan ini "kau dapat berupaya keras menjadi seperti mereka, tetapi jangan buat mereka sepertimu".

No hate comment setiap orang bebas mengeluarkan pendapat dan uneg - unegnya kan hehe melalui tulisan saya diblog inilah saya dapat mengeluarkan apa yang saya pikirkan, dan apa yang saya rasakan. Tulisan saya adalah hasil dari pikiran, rasa, dan hati saya. Kayaknya segitu dulu deh postingan malam ini. See ya in the next post. Add me on facebook Shinta VersaRomance and follow me on twitter @VersaRomance ^_^

No comments:

Post a Comment

AWAL MUA GUE SUKA BIGBANG

Selamat siang gaeees selamat berhari minggu. Udah 1 bulan gue gak update kayaknya belum istiqomah sama niat nih wakakakak sebentar muncul s...