Suka bete sama orang yang sok - sok gak mau ngaku kalau dia perempuan padahal dia memang perempuan. Apa susahnya sih mengaku identitas jenis kelamin? Apakah menjadi perempuan itu suatu hal yang memalukan? Hina? Padahal justru menjadi perempuan itu adalah anugerah dan ibu kita tentu saja seorang perempuan. Bangga gak sih sama ibu kalian? Ibu kalian bisa hamil, melahirkan, merawat dan membesarkan kalian dengan penuh kasih sayang dan ayah kalian juga pasti membutuhkan ibu kalian juga. Perempuan bisa melakukan apa yang ibu kalian lakukan dan laki - laki juga pasti membutuhkan perempuan. Berbanggalah kalian yang telah diciptakan sebagai seorang perempuan bukan justru malah menolak khodrat. Saya lebih respect sama orang yang berpenampilan lelaki, sangar, rambut plontas hampir botak dan bersuara vibra seperti lelaki tapi masih ngaku kalau dia seorang perempuan tanpa ada rasa malu dibanding dengan orang yang hanya mau keliatan sangar, gaul, gaya suara juga masih kedengaran cewek banget, nyaring dan cempreng tapi gak mau ngaku perempuan. Selalu menghina dan menjelek - jelekkan kaum perempuan seakan kaum perempuan itu gak ada bagus - bagusnya dimata dia. Saya sering melihat status - status dia di facebook dan berkomentar yang mengatakan kalau dia lebih hebat dari perempuan dan melakukan tugas - tugas lelaki dan merasa dirinya sudah 'laki' banget. Bangga? Tentu. Kita memang bangga ketika kita bisa melalukan sesuatu diluar batas kemampuan kita. Lantas bukan berarti kita gak ngakuin kodrat kita sebagai perempuan kan? Perempuan itu multitasking loh, semua bisa dia kerjakan. Perempuan bisa melakukan pekerjaan perempuan dan pekerjaan lelaki sekaligus, tapi belum tentu lelaki bisa mengerjakan pekerjaan perempuan.
Yang saya tahu, orang itu sudah berusia dewasa lanjut namun belum juga mempunyai pasangan hidup [baca: menikah]. Suatu hari saya pernah ngobrol dengan dia dan saya bilang saya juga dulu tomboy kayak dia tapi sekarang saya bisa berubah jadi cewek kaya gini. Dia bilang dia pernah merubah penampilannya jadi lebih cewek tapi dia merasa gak nyaman. Dan sekarang dia lebih nyaman dengan penampilannya yang sekarang. It's okay kalau dia merasa nyaman. Dan dia juga bilang dia gak akan merubah apapun dari dia hanya untuk menarik perhatian lawan jenis apalagi untuk mendapatkan pacar atau calon suami. Suka gak suka si calon harus menerima dia apa adanya, suka OK gak suka YAUDAH. Menurut saya, dia yang mau menerima kita apa adanya bukan berarti kita gak berusaha merubah diri kita menjadi lebih baik lagi, minimal kita pelan - pelan merubahnya. Agar dia yang sudah menerima kita apa adanya tadi makin senang dan sayang sama kita, at least anggap aja itu sebuah reward buat dia karna dia telah menerima kita apa adanya. Bukan seenakmu saja, mentang - mentang udah diterima apa adanya yo wes. Yo wes aku koyok ngene iki. Lek gak seneng pergio!. Enggak, enggak gitu saudara - saudara. Ada hadits juga yang mengatakan "Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum itu gak merubah nasib kaumnya sendiri". Tuhan gak akan langsung ngasih kamu laki - laki yang baik dan terima kamu apa adanya apabilan kamu juga gak berusaha untuk merubah diri kamu sendiri. At least, kita bisa berubah untuk diri kita sendiri dulu baru setelah itu untuk orang lain khususnya calon atau pasangan kita. Saya disini gak bermaksud untuk menjelek - jekekkan dia teman saya itu, justru saya kasian lihat dia yang sudah berusia lanjut namun kelakuan tingkah dan penampilannya masih seperti abege. Dan belum menikah2 juga dimana pada saat usia segitu ada yang sudah punya anak usia SMP atau bahkan SMA. Udah bisa dibilang tante - tante belum sih? Ya setidaknya dia bisa merubah sedikit demi sedikit untuk mendapatkan calon pendamping yang bisa menerima dia apa adanya. Tapi kalau dari pikiran dan wawasan dia memang pintar dan dewasa sekali ya karna memang udah lebih tua daripada saya. Tapi kembali lagi kalau dia merasa nyaman seperti itu, it's OK. Saya juga gak rugi hehe disini cuma mau menumpahkan uneg - uneg aja. Oh ya kemaren siang saya sempat kesel dan keceplosan waktu dia mengomentari salah satu fanfic teman di Facebook dimana di fanfic tersebut dia di karakterkan sebagai seorang General Manager sebuah majalah musik ternama. Dan aku sama si author membayangkan dia mengenakan blazer. Dan dia bilang jangan bikin aku pake blazer, kayak cewek aja. Karna aku sudah lelah baca kalimat dia seperti itu dan lelah mendem akhirnya aku bilang aja lah kan emang kamu cewek mbak? Lagian blazer kan ada yag model simple dan maskulin gitu. Lagian ini juga cuma fanfic kok. Terus ditambahin sama si author kan ada blazer yang pake celana mbak. Aku bilang aja gak bersyukur banget udah dikasi anugerah jadi perempuan sama Tuhan malah gak ngaku perempuan hihihi :P Dia cuma bilang pokoknya gak mau dipakein blazer atau digambarin pake blazer didalam cerita. Haha ya sudahlah terserah dia aja yang penting dia bahagia hahaha :D
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
AWAL MUA GUE SUKA BIGBANG
Selamat siang gaeees selamat berhari minggu. Udah 1 bulan gue gak update kayaknya belum istiqomah sama niat nih wakakakak sebentar muncul s...
-
Selamat malam sobat blogger... Suka sama musik Malaysia gak? Hehe kebanyakan kalian kalau udah dengar musik Malaysia pasti bayanganny...
-
Selamat siang sobat blogger... Semalem iseng aja buka - buka mbah gugel terus nyari informasi tentang Zack New Boyz (bassist) selama New Bo...
-
Selamat siang semua! Kali ini aku mau cerita tentang suatu kejadian yang mumpung masih anget nih ( kayak gorengan aja hehe ). Kejadiannya ...
園子「ネクストコナンズヒント!」
ReplyDeleteコナン「ブラシとトング!」
コナン「次回はすごいに3部作!」
コナン他「新しいことになれる!」
園子「持ってきたわ」