Shock Therapy at The Bus

Siang sobat blogger...
Masih tentang journey in Malaysia nih. Minggu, 13 April 2014 aku, papa dan Ivan pergi ke Malaysia kota tujuan kami adalah Kuala Lumpur. Tujuanku ke Kuala Lumpur adalah ingin mencari kerja sedangkan papa nemenin aku doang sih kalau Ivan kebetulan dia lagi libur sekolah, anak kelas 3 Ujian Nasional. Kami berangkat dari Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun menuju Pelabuhan Kukup Malaysia. Sebenarnya pengen lewat Pelabuhan Puteri Johor Bahru tapi kapal yang tujuan kesana rusak. Sampai di Johor kami langsung menuju terminal Pontian menggunakan taksi sepanjang perjalanan Ivan ketawa - ketawa karna membaca papan iklan ataupun nama departemen atau kantor yang kami lewati karna bahasanya yang menurut kami lucu. Walaupun kami berbicara dalam bahasa melayu tapi kami masih mengikuti ejaan dan kosa kata bahasa Indonesia sedangkan Malaysia tidak banyak kosa kata yang asing ditelinga kami dan ejaannya mengikuti ejaan bahasa Inggris. Sesampai kami di Pontian ternyata tidak ada bis tujuan Kuala Lumpur sore itu. Ada tapi tengah malam. Akhirnya papa mengajak kami pergi ke terminal Larkin. Akhirnya dapat juga bus tujuan Kuala Lumpur. Pas di bis ada orang keling berantem sama petugas bis. Keling itu udah 2 jam nungguin di bis tapi bis gaj jalan - jalan akhirnya sikeling minta uangnya kembali ingin pindah bis eh tapi si petugas bis malah marah - marah dan pake teriak - teriak. Aku sempat kaget sih kok gitu pelayanannya? Terus beberapa menit kemudian sebelum bis jalan petugas bis perempuan keling datang minta papaku pindah duduk disebelah orang keling tadi tapi papaku gak mau eh si cewek keling malah naik darah dia bilang gini "encik, encik pindah depan sini". Papaku menggerakkan tangan tanda tidak mau. Terus si cewek keling itu bilang gini lagi "Encik, encik tolong pindahlah die ni pompuan encik laki - laki dudok same laki - laki" (pak, bapak tolong pindah dia ini perempuan bapak laki - laki duduk sama laki - laki). Aku tahu papaku orangnya juga temperamen dan gak suka diomongin pake marah - marah gitu tapi karna papa kayaknya lagi malas ribut dan lagipula dinegara orang akhirnya papa pindah juga. Lagi - lagi aku terkejut. Wowww beginikah sikap orang - orang di Malaysia? Kasar dan gak ramah banget mana aku mau kerja dan stay disini lagi pikirku dalam hati. Tapi aku baru teringat ini kan kawasan terminal dan aku paham betul watak dan karakter orang - orang diterminal itu selain ngomongnya keras dan suka teriak - teriak (kebiasaan ngernet nyari penumpang gitu kali yak) mereka juga kasar dan kayak gak ramah. Bikin penumpang jadi takut dan gak nyaman. Huuuh beda jauh ya ama pramugara dan pramugari.

Segitu dulu ah nanti aku lanjut lagi ceritanya selama di Malaysia. Bye...